A.
Pengertian
Istilah dalam Nutrisi & Manfaat Nutrisi pada Tumbuh Kembang Anak
a.
Pengertian
Nutrisi
Nutrisi adalah ikatan kimia yang yang diperlukan
tubuh untuk melakukan fungsinya yaitu energi, membangun dan memelihara
jaringan, serta mengatur prosesproses kehidupan (Soenarjo, 2000).
Menurut Soenarjo (2000), Nutrisi merupakan
kebutuhan utama pasien kritis dan nutrisi enteral lebih baik dari parenteral
karena lebih mudah, murah, aman, fisiologis dan penggunaan nutrien oleh tubuh
lebih efisien.
Nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia
menggunakan makanan untuk membentuk energi, mempertahankan kesehatan,
pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi normal setiap organ dan jaringan
tubuh (Rock CL, 2004).
Nutrisi adalah suatu proses organism menggunakan
makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses degesti, absorbsi,
transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak
digunakan untuk mempertahankan kehidupan (Supariasa, 2001).
b.
Jenis-jenis
Nutrisi
Makanan memberikan kita nutrisi untuk membina tubuh,
serta tenaga untuk bergerak. Nutrisi ini terbagi menjadi 2 yaitu: makronutrien
dan mikronutrien.
1.
Makronutrien
Makronutrien adalah
makanan utama yang membina tubuh dan membekalkan tenaga. Makronutrien terdiri
dari 3 bagian utama yaitu lemak, protein dan karbohidrat.
2. Mikronutrien
Mikronutrien
adalah komponen yang diperlukan untuk makronutrien tadi berfungsi dengan baik.
Mikronutrien terdiri dari vitamin dan mineral.
c.
Manfaat
1. Secara
fisiologis yaitu memberikan nutrisi sesuai kebutuhan agar tercapai tumbuh
kembang yang optimal.
2. Psikologis yaitu penting dalam
pengembangan hubungan emosional ibu dan bayi sejak awal.
3. Sosial
yaitu melatih anak mengenal makanan, dan keterampilan makan.
B.
Komponen
Gizi Lengkap dan Seimbang (Aziz dkk, 2002)
a.
Protein
Protein merupakan bagian penting dari tulang, otot,
dan kulit. Bahkan dalam setiap sel dalam tubuh kita terdapat protein . Protein
mempunyai banya fungsi, antara lain adalah membantu memecah nutrisi untuk
menjadi energi, sebagai struktur bangunan dalam tubuh, dan menghancurkan
racun. Protein terdiri dari blok
bangunan yang disebut asam amino. Tubuh kita dapat memproduksi beberapa asam
amino. Protein yang kita peroleh dari daging dan produk hewani lainnya
mengandung semua asam amino yang kita butuhkan.
Protein dari daging dan produk hewani yang lain juga
disebut sebagai protein lengkap. Berbeda dengan dengan protein Nabati yang
tidak mengandung semua asam amino yang kita butuhkan, untuk melengkapi asam
amino yang kita butuhkan kita perlu mengkonsumsi beberapa makanan nabati agar
kita memperoleh asam amino yang lengkap yang kita butuhkan.
Beberapa Sumber protein yang sangat baik baik antara
lain meliputi, ikan, kerang, daging unggas, daging merah (sapi, babi, domba),
telur, kacang-kacangan, selai kacang, biji bijian produk dari kedelai (tahu,
tempe, burger vegetarian), susu dan produk terbuat dari susu (keju, keju
cottage, yoghurt)
b.
Karbohidrat
Makanan yang kita makan mengandung berbagai jenis
karbohidrat. Dari jenis jenis karbohidrat ada yang lebih baik untuk kesehatan
kita dibanding jenis karbohidrat yang lainnya. Jenis jenis kabohidrat antara
lain.
1. Gula
Gula
secara alami dapat ditemukan dalam buah-buahan, sayuran, dan susu. Makanan
seperti kue dan biskuit memiliki pemanis buatan atau juga disebut dengan gula
tambahan. Gula yang kita dapatkan secara alami maupun yang didapat dari gula
tambahan Semuanya dapat diubah menjadi glukosa, atau zat gula darah. Sel-sel
kita membakar glukosa dan menjadikan energi.
2. Zat
tepung
Zat
tepung di dalam tubuh kita dipecah menjadi gula. Zat tepung dapat ditemukan
dalam sayuran tertentu, seperti kentang, buncis, kacang polong, dan jagung. Ia
juga ditemukan dalam roti, sereal, dan biji-bijian.
3. Serat
Serat
adalah karbohidrat yang yang tidak dapat dicerna oleh tubuh kita. Serat melewati
tubuh kita tanpa dipecah menjadi gula. Meskipun tubuh kita tidak mendapatkan
energi dari serat, kita masih perlu mengkonsumsi serat untuk tetap sehat. Serat
membantu menyingkirkan lemak berlebih dalam usus, yang membantu mencegah
penyakit jantung. Serat juga membantu mendorong makanan melalui usus, yang
membantu mencegah sembelit. Makanan tinggi serat ialahbuah-buahan, sayuran,
kacang-kacangan, kacang polong, biji-bijian, dan gandum makanan (seperti roti
gandum, oatmeal, dan beras merah).
Meskipun
tubuh kita memerlukan glukosa, akan tetapi kita perlu menjaganya agar tetap
seimbang. Jika kadar glukosa dalam darah tinggi dalam rentan waktu yang lama,
maka kita berpotensi untuk terserang penyakit diabetes,Untuk menjaga glukosa
darah, kita perlu membatasi makanan dengan gula tambahan. Kita dapat mengetahui
apakah sebuah makanan telah menambahkan gula dengan melihat daftar bahan bahan
pada kemasan makanan tersebut. Carilah istilahistilah seperti, jagung,
dekstrosa, fruktosa, glukosa, laktosa, maltosa, sukrosa, madu, gula,gula merah,
dan sirup.
Sebaiknya
kita mengkonsumsi karbohidrat yang sehat dan alami. Karbohidrat yang sehat
antara lain adalah zat gula alami buah-buahan, sayuran, susu, dan produk
susu,Serat dan Zat tepung dalam makanan gandum, buncis, kacang polong, dan
jagung.
c.
Lemak
Agar tubuh kita tetap stabil, tubuh kita juga
membutuhkan Lemak. Lemak memiliki fungsi antara lain sebagai sumber energi,
memproduksi zat zat yang dibutuhkan oleh tubuh, serta membantu tubuh menyerap
vitamin tertentu dari makanan. Tidak semua makanan berlemak baik untuk
kesehatan kita. Lemak yang baik untuk kita konsumsi adalah lemak tak jenuh
tunggal (monounsaturated) dan lemak tak jenuh jamak (polyunsaturated). Dengan
mengkonsumsi lemak tak jenuh kita dapat meminimalisir akan terserang penyakit
jantung.
Beberapa makanan yang mengandung lemak tak jenuh
tunggal antara lain adalah, minyak zaitun, minyak kacang, minyak canola, dan
alpukat. Dan beberapa makanan yang memiliki kandungan lemak tak jenuh
jamaktinggi antara lain adalah minyak jagung, minyak biji kapas, dan minyak
kedelai. Jenis lemak yang kurang baik untuk kesehatan kita adalah lemak jenuh
karena dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dengan menyebabkan penumpukan
zat lemak dalam arteri yang dapat menghambat aliran darah yang kaya oksigen ke
jantung kita. Lemak ini juga dapat meningkatkan risiko stroke dengan
menyebabkan penumpukan zat lemak yang sama dalam arteri yang menjadi saluran
aliran darah ke otak kita. Sebuah penelitian juga menunjukkan bahwa dengan
mengkonsumsi banyak lemak jenuh dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
Makanan yang memiliki kandungan lemak jenuh tinggi
antara lain daging merah (sapi, babi, domba), daging unggas, mentega, susu,
minyak kelapa, minyak kelapa sawit. Sedangkan lemak trans dapat kita jumpai
pada beberapa makanan yang digoreng seperti seperti kerupuk, donat, dan dan
kentang goreng.
Sama halnya dengan lemak jenuh dan lemak trans.
Kolesterol juga kurang baik bagi kesehatan kita, yang juga dapat meningkatkan
resiko serangan jantung. Kolesterol juga dapat kita temukan daging merah (sapi,
babi, domba) dan daging unggas. Meskipun lemak tak jenuh tunggal dan lemak tak
jenuh jamak baik untuk kesehatan kita, namun kita tetap teratur dalam
mengkonsumsi lemak tersebut. Karena jika lemak terus bertambah maka tubuh kita
akan mengalami kegemukan yang dapat beresiko terserang penyakit lain seperti
diabetes dan obesitas.
d.
Vitamin
Vitamin adalah zat yang ditemukan dalam makanan yang
dibutuhkan tubuh kita untuk pertumbuhan dan kesehatan. Ada 13 vitamin yang
dibutuhkan tubuh kita . Masing masing vitamin memiliki fungsi tersendiri.
Berikut adalah beberapa vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh kita.
1. Vitamin
A
Vitamin
A berfungsi melindungi tubuh kita dari beberapa infeksi, serta membantu menjaga
kulit kita agar tetap sehat. Vitamin A dapat kita temukan pada makanan seperti
brokoli, bayam, wortel, labu, ubi jalar, hati, telur, susu, krim, dan keju.
2. Vitamin
B1
Vitamin
B1 berfungsi membantu tubuh kita dalam mencerna karbohidrat serta baik dalam
menjaga sistem saraf. Vitamin B1 dapat kita temukan pada makanan seperti hati,
kacang, sereal, roti, dan susu.
3. Vitamin
B2
Vitamin B2 baik dalam menjaga kesehatan
kulit kita. Untuk memenuhi kebutuhan akan vitamin B2, kita bisa mengkonsumsi
Hati, telur, keju, susu, makanan hijau , kacang polong, dan gandum.
4. Vitamin
B3
Vitamin B3 berfungsi membantu tubuh kita
dalam menggunakan protein, lemak dan karbohidrat. Selain itu Vitamin B3 juga
baik dalam menjaga sistem sarafdan kulit kita. Vitamin B3 dapat kita temukan
dalam makanan antara lain Hati, ragi, kacang, daging, ikan, dan unggas.
5. Vitamin
B5
Vitamin b5 membantu dalam proses
penggunaan karbohidrat dan lemak dan membantu dalam produksi sel darah merah.
Vitamin ini dapat kita temukan dalam daging sapi, ayam, lobster, susu, telur,
kacang, kacang polong, brokoli, ragi, dan bijibijian.
6. Vitamin
B6
Vitamin B6 berfungsi membantu tubuh kita
dalam menggunakan protein dan lemak dan membantu dalam proses transportasi
oksigen serta sangat baik untuk kesehatan saraf kita. Vitamin ini terkandung
dalam Hati, biji-bijian, kuning telur, kacang, pisang, wortel, dan ragi.
7. Vitamin
B 9 (asam folat)
Vitamin b9 membantu dalam produksi sel
baru dan memeliharanya, serta dapat mencegah cacat lahir. Makanan hijau, hati,
ragi, kacang, kacang polong, jeruk, sereal dan gandum mengandung vitamin jenis
ini.
8. Vitamin
B12
Vitamin B12 dapat membantu dalam
produksi sel darah merah dan sangat baik untuk kesehatan saraf. Vitamin B12
dapat kita temukan pada Susu, telur, hati, unggas, kerang, sarden, dan telur.
9. Vitamin
C
Vitamin C bermanfaat dalam menjaga
kesehatan tulang, kulit dan pembuluh darah. Makanan yang mengandung Vitamin C
antara lain jeruk, tomat, kentang, pepaya, stroberi, dan kubis.
10. Vitamin
D
Vitamin D sangat baik dalam menjaga
kesehatan tulang. Untuk memenuhi kebutuhan vitamin D kita cukup berjemur atau
terkena sinar matahari selama 5- 30 menit minimal 2 kali dalam seminggu. Selain
itu kita juga bisa mengkonsumsi makanan antara lain seperti Hati dan Susu.
11. Vitamin
E
Vitamin E dapat memelihara sel tubuh
kita dari kerusakan, memperlancar aliran darah, serta mampu memperbaiki
jaringan tubuh. Makanan yang mengandung Vitamin E antara lain kuning telur,
hati sapi, ikan, susu, brokoli, dan bayam.
12. Vitamin
K
Vitamin K membantu dalam proses
pembekuan darah dan pembentukan tulang. bayam, kubis, keju, bayam, brokoli,
kubis, dan tomat. Selain itu, tubuh kita juga memproduksi vitamin K.
e.
Mineral
Mineral
diklasifikasikan menjadi dua yaitu mineral organic dan mineral anorganik.
Mineral organic adalah mineral yang dibutuhkan serta berguna bagi tubuh yang
dapat diperoleh melalui makanan setiap hari seperti nasi, ayam, ikan, telur,
sayur-sayuran serta buah-buahan, atau vitamin tambahan.
Sedangan mineral
anorganik adalah mineral yang tidak dibutuhkan oleh tubuh. Contohnta timbale
hitam (Pb), iron oxide (besi teroksida), merkuri, arsenic, magnesium,
aluminium, atau bahan-bahan kimia lainnya hasil dari resapan tanah. Mineral
anorganik sendiri dibagi menjadi dua yaitu mineral makro dan mineral mikro.
Contoh mineral makro adalah kalsium, fosofor, magnesium, natrium, klorida, dan
kalium. Sedangakan mineral mikro terdiri dari besi, seng, iodium, selenium,
tembaga, mangan, kromium, dan flor.
C.
Kebutuhan
Zat Gizi (ASI) pada Bayi
ASI merupakan penangkis infeksi paling efektif untuk
bayi yang sistem kekebalan tubuhnya belum berkembang sempurna. Karena itu,
imunisasi bayi bunda setiap hari dengan cara memberikannya ASI setiap hari.
Selain itu, air susu ibu merupakan sumber nutrisi yang
paling optimal untuk bayi, ASI memberikan segala sesuatu yang dibutuhkan bayi
selama enam bulan pertama kehidupannya. Komposisi ASI terdiri dari zat gizi,
hormon, faktor pertumbuhan, kekebalan bawaan, agen, vitamin A, C, B kompleks,
ikatan protein, lysozyme dan zat antibodi, selain berbagai faktor lainnya yang
membentuk sosok manusia yang kuat dan sehat. Kandungan ASI yang menakjubkan ini
membuat bayi ASI umumnya memiliki motilitas lambung, massa mukosa, imunitas
bawaan usus, otak dan pertumbuhan retina yang lebih baik.
a.
Kandungan ASI
Lemak Kandungan lemak dalam ASI akan
berubah-ubah selama masa penyusuan, sesuai dengan kebutuhan kalori bayi yang
sedang tumbuh. Pada enam bulan pertama, air susu yang dihasilkan umumnya
berkadar lemak tinggi sesuai dengan laju pertumbuhan dan kebutuhan kalori bayi.
Pada paruh kedua dari tahun pertama, di mana kebutuhan nutiris bayi mulai bisa
didapatkan dari makanan lain, kandungan lemak dalam ASI akan berkurang dan
berubah dari susu murni menjadi susu rendah lemak.
Lemak dari ASI mengandung DHA dan
ARA yang bisa membantu mendorong pertumbuhan otak secara maksimal dan
meningkatkan kecerdasan. ASI juga mengandung enzim dan lipase yang membantu
mencerna lemak dari ASI sehingga lebih banyak kandungan lemak asi yang terserap
oleh bayi dan hanya sedikit sisa yang terbuang sebagai kotoran.
Di awal penyusuan, air susu yang dikeluarkan berkadar
lemak rendah mirip susu skim (biasa disebut juga sebagai foremilk) dan semakin
lama penyusuan kadar lemak dalam ASI akan terus meningkat hingga bayi
mendapatkan bagian air susu berupa “krim” (hindmilk) yang berkadar lemak lebih
tinggi yang akan membuat bayi kenyang dan berhenti makan. Karena itu, pastikan
untuk menyusui lebih lama agar bayi mendapatkan susu belakang (hindmilk) untuk
mendorong pertumbuhan dan meningkatkan berat badan bayi.
1.
Protein
Ada dua jenis protein yang terkandung dalam susu (baik
susu sapi, formula atau ASI), yaitu: dadih dan kasein.
a)
Air dadih (whey) merupakan protein yang lembut, mudah
dicerna dan sangat bersahabat dengan usus manusia.
b)
kasein merupakan protein dadih yang lebih kental dan
lebih sulit dicerna usus manusia.
Kandungan
protein dalam ASI sudah dirancang khusus untuk pertumbuhan bayi. Tidak seperti
susu sapi dan susu formula, ASI mengandung lebih banyak protein air dadih yang
mudah dicerna bayi.
Selain itu,
ASI mengandung protein lainnya di antaranya:
a)
Taurin (protein otak) yang dapat membantu meningkatkan
perkembangan otak dan sistem saraf
b)
Laktoferin yang membantu mengangkut zat besi dari air
susu ke darah bayi, menjaga kebersihan bakteri baik yang ada di usus bayi dan
mengontrol candida (organisme ragi penghasil racun)
c)
Lisozim, protein khusus yang membantu melawan bakteri
yang berbahaya dan bertindak sebagai antibiotik alami.
d)
Nukleotida, protein yang membantu jaringan lapisan
usus untuk tumbuh lebih kuat.
2. Kolostrum
Pada saat bayi lahir, ibu akan mengeluarkan susu
kolostrum, yang sering disebut cairan emas, yang sangat bermanfaat untuk bayi
baru lahir. Berikut sebagian komposisi kolostrum:
a)
Vitamin dan mineral - di antaranya vitamin A, B
carotene dan vitamin E - yang sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhan
bayi.
b)
Kadar sel darah putih yang tinggi yang bersifat
protektif untuk melawan bakteri dan virus penyebab penyakit pada bayi.
c)
Antioksidan dalam kolostrum membantu mengatasi reaksi
inflamasi yang terjadi sebagai respon tubuh terhadap adanya suatu infeksi.
d)
Zat Immunoglobulin A yang bermanfaat untuk pertahanan
tubuh terhadap infeksi.
3. Gula
ASI mengandung lebih banyak laktosa (gula baik)
dibandingkan susu jenis lainnya. Laktosa, galaktosa merupakan gizi penting
untuk perkembangan jaringan otak dan sistem saraf pusat. Laktosa juga
meningkatkan penyerapan kalsium yang berguna untuk pertumbuhan tulang dan
membantu meningkatkan pertumbuhan bakteri usus yang bermanfaat, Lactobacillus
bifidus.
4. Vitamin, mineral dan zat besi
ASI mengandung banyak sekali vitamin,
mineral dan zat besi yang sangat bermanfaat bagi pertumbuhan bayi. Semua gizi
penting dari komposisi ASI tersebut bisa terserap hampir sepenuhnya oleh bayi
dan hanya sedikit sekali yang terbuang percuma. Jumlah vitamin, mineral dan zat
besi dalam ASI juga terus berubah, sejalan dengan pertumbuhan bayi. Kandungan
vitamin dan mineral dari kolostrum (air susu pertama), air susu transisional
(ASI di minggu pertama) dan ASI yang sempurna (ASI matang) telah terancang
secara alami oleh tubuh ibu sesuai dengan kebutuhan bayi yang terus berubah.
Kandungan
ASI akan dipengaruhi oleh:
-
Tahapan penyusuan (laktasi)
-
Periode kehamilan bayi
-
Usia ibu
-
Waktu penyusuan
-
Pola penyusuan bayi
-
Dari sejak lahir hingga 24 jam, ibu mengeluarkan
kolostrum rata-rata sekitar 37 ml
-
Dari 24 hingga 96 jam, ada peningkatan volume produksi
ASI dalam jumlah kecil
-
Pada hari kelima: ibu menghasilkan kira-kira 500 ml
air susu per hari
-
Tiga hingga lima bulan: ibu memproduksi air susu
sekitar 750 ml per hari
-
Enam bulan setelah bayi lahir: volume produksi ASI
bisa mencapai 800 ml per hari
b. Komposisi
ASI
Lebih dari 90% kandungan dari ASI merupakan air, yang terdiri dari: zat
gizi protein, senyawa nitrogen non protein, lipid, oligosakarida, vitamin,
mineral, hormon, enzim, faktor pertumbuhan dan agen pelindung. Sisanya, kurang
lebih 10% merupakan zat-zat padat yang bermanfaat untuk energi dan pertumbuhan.
Manfaat ASI bagi bayi sangatlah besar dengan banyaknya kandungan
nutrisi yang terdapat didalamnya. Semua komponen ASI yang sangat bermanfaat
untuk bayi tersebut dibantu substansi/zat yang juga terdapat dalam ASI untuk
bekerja dan terserap lebih baik oleh bayi. Misalnya kandungan vitamin C yang
tinggi pada ASI meningkatkan penyerapan zat besi dari ASI. Selain sempurna
untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi, komposisi ASI juga terdiri dari berbagai
komponen yang bermanfaat untuk melindungi bayi antara lain.
a) Sel darah putih
Setiap tetes ASI mengandung banyak sekali sel darah
putih yang beredar ke seluruh sistem pencernaan bayi. Sel darah putih berfungsi
untuk melawan infeksi, menyimpan dan membantu mengedarkan berbagai elemen
seperti enzim, faktor pertumbuhan dan protein pelawan infeksi. Komposisi ASI
berupa kandungan sel darah putih dalam ASI tertinggi pada minggu awal kehidupan
bayi, di mana sistem kekebalan tubuh bayi baru lahir masih lemah sehingga
sangat membutuhkan sel pelindung ini. Sejalan dengan makin matangnya sistem
imun bayi, kandungan sel darah putih dalam ASI makin menurun namun tetap ada
dalam ASI hingga setidaknya bayi berusia enam bulan.
b) Imunoglobulin
Selain sel darah putih, terdapat juga antibiotik
alamiah lainnya yang terkandung dalam ASI yaitu imunoglobulin. Imunoglobulin
adalah protein yang bekerja melawan infeksi dan membunuh kuman yang diedarkan
ke seluruh tubuh. Imunoglobulin dalam ASI berguna untuk melapisi usus dan
mencegah masuknya kuman serta zat alergen yang tidak diinginkan.
Elemen imunoprotektif (antibodi) yang terdapat dalam
ASI:
-
Sekretonik IgA: melindungi tubuh dari penyerbu luar
-
Laktoferin: membantu kesehatan saluran pencernaan.
-
Lysozyme : merupakan protein pelindung dari invasi
bakteri
-
Bifidus factor: meningkatkan pertumbuhan bakteri baik
pelindung usus
-
Oligosakarida: mengatur kinerja usus dan membantu
pertumbuhan bifidobakteria yang baik di dalam usus
-
Lipid/lemak susu
-
Leukosit (sel darah putih)
Susui bayi dan berikan ASI eksklusif sebanyak-banyaknya selama enam bulan pertama
kehidupannya. Sesudah enam bulan pertama, Ibu bisa mengenalkan makanan lain
kepada bayi pada saat bayi mulai menunjukkan minatnya akan makanan lain. Ibu
bisa meneruskan pemberian ASI hingga bayi berusia dua tahun, atau bahkan lebih,
karena kandungan asi setelah 6 bulan (bahkan kandungan asi setelah 2 tahun)
tetap memiliki banyak nutrisi dan zat kekebalan yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.
c. Manfaat ASI
Manfaat bagi
bayi :
1.
Perlindungan terhadap infeksi dan diare.
2.
Perlindungan terhadap alergi.
3.
Mempererat hubungan antara Ibu dengan Bayi.
4.
Memperbagus gigi dan bentuk rahang.
5.
Mengurangi kegemukan.
6.
Membantu pertumbuhkembangan bayi
d. Teknik memberikan ASI pada bayi
a)
Posisi
Badan Ibu dan Badan Bayi (DepKes RI, 2005, p.31)
1. Ibu
duduk atau berbaring dengan santai
2. Pegang
bayi pada belakang bahunya, tidak pada dasar kepala
3. Rapatkan
dada bayi dengan dada ibu atau bagian bawah payudara
4. Tempelkan
dagu bayi pada payudara ibu dengan posisi seperti ini telinga bayi akan berada
dalam satu garis dengan leher dan lengan bayi
5. Jauhkan
hidung bayi dari payudara ibu dengan cara menekan pantat bayi dengan lengan
ibu.
b)
Posisi
Mulut Bayi dan Putting Susu Ibu (DepKes RI, 2005,
pp.26-32)
1. Payudara dipegang dengan ibu jari diatas jari
yang lain menopang dibawah (bentuk C) atau dengan menjepit payudara dengan jari
telunjuk dan jari tengah (bentuk gunting), dibelakang areola (kalang payudara)
2. Bayi
diberi rangsangan agar membuka mulut (rooting reflek) dengan cara
menyentuh puting susu, menyentuh sisi mulut puting susu.
3. Tunggu
samapi bayi bereaksi dengan membuka mulutnya lebar dan lidah ke bawah
4. Dengan
cepat dekatkan bayi ke payudara ibu dengan cara menekan bahu belakang bayi
bukan bagian belakang kepala
5. Posisikan
puting susu diatas bibir atas bayi dan berhadapan- hadapan dengan hidung bayi
6. Kemudian
masukkan puting susu ibu menelusuri langit- langit mulut bayi
7. Usahakan
sebagian aerola (kalang payudara) masuk ke mulut bayi, sehingga puting susu
berada diantara pertemuan langit- langit yang keras (palatum durum) dan
langit- langit lunak (palatum molle)
8. Lidah
bayi akan menekan dinding bawah payudara dengan gerakan memerah sehingga ASI
akan keluar dari sinus lactiferous yang terletak dibawah kalang payudara.
9. Setelah
bayi menyusu atau menghisap payudara dengan baik, payudara tidak perlu dipegang
atau disangga lagi
10. Beberapa
ibu sering meletakkan jarinya pada payudara dengan hidung bayi dengan maksud
untuk memudahkan bayi bernafas. Hal itu tidak perlu karena hidung bayi telah
dijauhkan dari payudara dengan cara menekan pantat bayi dengan lengan ibu
11. Dianjurkan
tangan ibu yang bebas dipergunakan untuk mengelus- elus bayi
Langkah
– langkah Menyusui Yang Benar (DinKes, 2009)
1. Ibu
mencucui tangan sebelum menyusui bayinya
2. Ibu
duduk dengan santai dan nyaman, posisi punggung tegak sejajar punggung kursi
dan kaki diberi alas sehingga tidak menggantung
3. Mengeluarkan
sedikit ASI dan mengoleskan pada puting susu dan aerola sekitarnya
4. Bayi
dipegang dengan satu lengan, kepala terletak pada lengkung siku ibu dan bokong
bayi terletak pada lengan
5. Ibu
menempelkan perut bayi pada perut ibu dengan meletakkan satu tangan bayi
dibelakang ibu dan yang satu didepan, kepala bayi menghadap ke payudara
6. Ibu
memposisikan bayi dengan telinga dan lengan pada garis lurus
7. Ibu
memegang payudara dengan ibu jari diatas dan jari yang lain menopang dibawah
serta tidak menekan puting susu atau areola
8. Ibu
menyentuhkan putting susu pada bagian sudut mulut bayi sebelum menyusui
9. Setelah
bayi mulai menghisap, payudara tidak perlu dipegang atau disangga lagi.
10. Ibu
menatap bayi saat menyusui
Pasca
Menyusui
1. Melepas
isapan bayi dengan cara jari kelingking di masukkan ke mulut bayi melalui sudut
mulut bayi atau dagu bayi ditekan ke bawah
2. Setelah
bayi selesai menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada putting
susu dan aerola, biarkan kering dengan sendirinya
D.
Kebutuhan Zat Gizi berdasarkan Usia
a. Nutrisi Bagi Toddler
1.
Anak sukar atau kurang mau makan.
2.
Nafsu makan anak sering kali berubah yang mungkin pada
hari ini makannya cukup banyak dan pada hari berikutnya makannya sedikit.
3.
Biasanya anak menyukai jenis makanan tertentu.
4.
Anak cepat bosan dan tidak tahan makan sambil duduk
dalam waktu lama.
Kebutuhan Nutrisi
1.
Kecepatan pertumbuhan berkurang secara dramatis
sehingga kebutuhan anak usia ini terhadap kalori, protein dan cairan menurun.
2.
Kebutuhan kalori 102 kkal/kgBB/hari & Kebutuhan
protein 1,2 gr/kgBB/hari.
3.
Pemberian susu tidak lebih dari 1 liter / hari untuk
membantu menjamin asupan makanan yang kaya zat besi. Pemeriksaan hematokrit
harus dilakuakn untuk screening anemia.
4.
Anak toddler dengan diet vegetarian tidak menerima
protein yang cukup, harus dirujuk ke ahli gizi.
Pola dan pilihan makanan
1.
Pada usia 12 bulan, kebanyakan toddler makan makanan
keluarga.
2.
Pada usia 18 bulan, sebagaian besar toddler mengalami
anoreksi fisiologis dan menjadi pemilih dalam hal makanan,menginginkan suatu
makanan tertentu, mkan dalam jumlah besar di suatu hari dan sangat sedikit di
hari berikutnya.
3.
Toddler memilih makanan sendiri dan lebih menyukai
makanan dalam porsi kecil (makanan yang enak dan mengundang selera).
4.
Toddler lebih menyukai satu jenis makanan dalam piring
daripada makanan yang dicampur.
5.
Orangtua harus menanjurkan penggunaan alat makan
tetapi menyadari bahwa toddler lebih menyukai mengunakan tangan.
b. Nutrisi Bagi Pra Sekolah
Karakteristik yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan
nutrisi yang perlu diperhatikan pada anak Prasekolah adalah sebagai berikut :
a. Nafsu makan
berkurang.
c. Anak mulai
senang mencoba jenis makanan baru.
d. Waktu makan
merupakan kesempatan yang baik bagi anak untuk belajar dan bersosialisasi
dengan keluarga.
Kebutuhan
Nutrisi
1.
Kebutuhan nutrisi pada usia ini hampir sama dengan
toddler meskipun kebtuhan kalori menurun sampai 90 kkal/kgBB/hari &
kebutuhan protein tetap 1,2 gr/kgBB/hari.
2.
Kebutuhan cairan 100 ml/kgBB/hari, bergantung pada
tingkat aktivitas anak.
Pola dan
Pilihan Makanan
1.
Pada usia anak mungkin enolak sayuran, makanan
kombinasi dan hati.
2.
Makanan yang disukai anatara lain sereal, daging,
kentang, buah-buahan dan permen.
3.
Banyak anak pada usia ini yang tidak dapt diam atau
cerewet selama makan dengan keluarga dan dapat tetap berjuang dengan penggunaan
peralatan makan.
4.
Kebiasaan orang lain mempengaruhi anak usia 5 tahun.
c. Nutrisi Pada
Usia Sekolah
Pertumbuhan anak tidak banyak mengalami perubahan yang
berarti, sehingga kebutuhan kalori anak usia sekolah adalah 85 kkal/kg berat
badan. Kelompok anak sekolah pada umumnya mempunyai kondisi
yang lebih baik daripada kelompok Balita, karena kelompok umur sekolah ini
sudah mudah dijangkau oleh berbagai upaya perbaikan gizi yang dilakukan oleh
pemerintah melalui Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), maupun oleh kelompok swasta
berupa program suplementasi makanan tambahan di sekolah atau Program Makan
Siang Sekolah (School Lunch Program).
Meskipun demikian masih terdapat
berbagai kondisi gizi anak sekolah yang tidak memuaskan, misalnya berat badan
yang kurang, anemia defisiensi Fe, defisiensi vitamin C, dan di daerah-daerah
tertentu juga defisiensi Iodium. Keluhan yang banyak disuarakan oleh kaum ibu
mengenai kelompok umur sekolah ini bahwa mereka kurang nafsu makan, sehingga
sulit sekali disuruh makan yang cukup dan teratur.
Sebenarnya kelompok anak sekolah ini
merupakan kelompok yang mudah menerima upaya pendidikan gizi melalui
sekolahnya, dan dapat dipergunakan untuk mempengaruhi pendapat keluarga
mengenai hal ini. Beberapa karakteristik yang terkait dengan pemenuhan
kebutuhan nutrisi yang perlu diperhatikan pada anak usia sekolah adalah sebagai
berikut :
1. Anak dapat
mengatur pola makannya sendiri.
2. Adanya
pengaruh teman atau jajanan di lingkungan sekolah dan di lingkungan luar rumah
serta adanya reklame atau iklan makanan tertentu di televisi yang dapat
mempengaruhi pola makan atau keinginannya untuk mencoba makanan yang belum
dikenalnya.
3. Kebiasaan
menyukai satu makanan tertentu berangsur – angsur hilang.
4. Pengaruh
aktivitas beramain dapat menyeababkan keinginan yang lebih besar pada
aktivitas bermain dari
pada makan.
Kebutuhan Nutrisi
1.
Kebutuhan kalori harian pada usia ini menurun
berhubungan dengan ukuran tubuh. Anak usia sekolah membutuhkan rata-rata 2400
kalori / hari.
2.
Pengasuh / orangtua harus tetap menekankan kebutuhan
terhadap diet seimbang sesuai dengan piramida makanan : tubuh menyimpan
cadangan makanan sebagai sumber kebutuhan pertumbuhan yang meningkat saat
remaja.
Pola dan Pilihan Makanan
1.
Anak terpajan dengan pengalaman makan yang lebih luas
di kantin sekolah, anak mungkin tetap memilih-milih dalam hal makanan tetapi
harus lebih mempunyai kemauan untuk mencoba makanan-makanan baru.
2.
Di rumah anak harus makan apa yang keluarga makan.
Pola makan anak dapat mencerminkan budaya keluarga.
3.
Banyak anak pada usia ini yang tidak menyukai sayuran,
hati dan makanan pedas.
4.
Anggota keluarga memainkan peranan penting dalam
mempengaruhi pilihan anak terhadap makanan, namun teman sebaya dan media juga
berpengaruh.
d. Nutrisi Pada Remaja
Kelompok umur remaja juga menunjukkan
fase pertumbuhan yang pesat, yang disebut “adolescense growth spurt”, sehingga
memerlukan zat-zat gizi yang relatif besar jumlahnya. Pada remaja laki-laki
kegiatan jasmani sangat, karena biasanya pada umur inilah perhatian untuk sport
sedang tinggi-tingginya, seperti atletik, mendaki gunung, sepak bola, hiking
dan sebagainya. Bila konsumsi berbagai zat gizi tidak ditingkatkan, mungkin
terjadi defisiensi relatif terutama defisiensi vitamin-vitamin.
Pada remaja perempuan mulai
terjadi menarche dan menses disertai
pembuangan sejumlah Fe. Remaja putri kelompok ini sangat sadar akan bentuk
badannya, sehingga banyak yang membatasi konsumsi makanannya. Bahkan banyak
yang berdiit tanpa pengawasan atau nasihat seorang ahli kesehatan dan gizi.
Penyuluhan dan bimbingan gizi yang benar dan jelas sangat diperlukan oleh
golongan remaja ini.
Kebutuhan Nutrisi
1. Kebutuhan
nutrisi harian pada usia ini harus seimbang di antara berbagai kelompok
makanan.
2. Rata-rata
kebutuhan asupan kalori harian bervariasi sesuai dengan gender & usia :
Perempuan
1. usia 11 – 14
tahun membutuhkan kalori 48 kkal/kgBB/hari
2. usia 15 – 18
tahun membutuhkan kalori 38 kkal/kgBB/hari
Laki-laki
1. usia 11 – 14
tahun membutuhkan kalori 60 kkal/kgBB/hari
2. usia 15 – 18
tahun membutuhkan kalori 42 kkal/kgBB/hari
Pola dan pilihan makanan
1.
Remaja biasanya makan ketika mereka memiliki waktu
luang di antara aktivitas mereka, makanan siap saji yang bergizi membantu
mempertahankan diet yang seimbang.
2.
Mempertahan kualitas dan kuantitas asupan harian yang
adekuat mungkin sulit karena beberapa faktor seperti jadwal yang sibuk,
pengaruh teman sebaya dan kemudahan mendapatkan makanan cepat saji berlemak
tanpa kalori.
3.
Pola makan keluarga terbentuk selama masa sekolah dan
tetap berlanjut mempengaruhi pilihan remaja terhadap makanan.
4.
Remaja perempuan sangat rentan terhadap prilaku makan
yang negatif.
E.
PENGKAJIAN
STATUS NUTRISI
1.
Antropometri
Secara umum antropometri artinya ukuran tubuh
manusia. Ditinjau dari sudut pandang gizi maka antropometri berhubungan dengan
berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai
tingkat umur dan tingkat gizi. Berbagai jenis ukuran tubuh antara lain: berat
badan, tinggi badan, lingkar lengan atas dan tebal lemak di bawah kulit.
Penggunaan Antropometri sangat umum digunakan untuk
melihat ketidakseimbangan asupan protein dan energi. Ketidakseimbangan ini
terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak,
otot dan jumlah air dalam tubuh.
a.
Jenis
parameter
Antropometri
sebagai indikator status gizi dapat dilakukan dengan mengukur beberapa
parameter. Parameter adalah ukuran tunggal dari tubuh manusia, antara lain
umur, berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, lingkar kepala, lingkar
dada, lingkar pinggul dan tebal lemak dibawah kulit. Dibawah ini akan diuraikan
parameter itu.
Umur
Faktor
umur sangat penting dalam penentuan status gizi. Kesalahan penentuan umur akan
menyebabkan interprestasi stastus gizi menjadi salah. Hasil pengukuran tinggi
badan dan berat badan yang akurat menjadi tidak berarti bila tidak disertai
dengan penentuan umur yang tepat.
Menurut
Puslitbang Gizi Bogor (1980), batasan umur digunakan adalah tahun umur penuh
(completed year) dan untuk anak umur 0-2 tahun digunakan bulan usia penuh
(completed Mouth). Contoh: tahun usia penuh Umur: 7 tahun 2 bulan, dihitung 7
tahun dan 6 tahun 11 bulan, dihitung 6 bulan
Contoh:
bulan usia penuh. Umur: 4 bulan 5 hari, dihitung 4 bulan kemudian bulan 27
hari, dihitung 3 bulan
Berat
badan
Berat
badan merupakan ukuran antropometri yang terpenting dan paling sering digunakan
pada bayi baru lahir. Berat badan digunakan untuk mendiagnosa bayi normal atau
BBLR Berat Bayi lahir Rendah). Dikatakan berat bayi lahir rendah apabila berat
bayi lahir di bawah 2500 gram atau dibawah 2,5 kg. pada masa bayi-balita, berat
badan dapat dipergunaka untuk melihat laju pertumbuhan fisik maupun status
gizi, kecuali terdapat kelainan klinis seperti dehidrasi, asites, edema dan
adanya tumor. Di samping itu pula berat badan dapat dipergunakan sebagai dasar
perhitungan dosis obat dan makanan.
Berat
badan menggambarkan jumlah dari protein, lemak, air dan mineral pada tulang.
Pada remaja, lemak tubuh cenderung meningkat, dan protein otot menurun. Pada
orang yang edema dan asites terjadi penambahan cairan dalam tubuh. Adanya tumor
dapat menurunkan jaringan lemak dan otot, khususnya terjadi pada orang
kekurangan gizi.
Berat
badan merupakan pilihan utama karena berbagai pertimbangan, antara lain:
a) Parameter
yang paling baik, mudah terlihat perubahan dalam waktu singkat karena
perubahan-perubahan konsumsi makanan dan kesehatan
b) Memberikan
gambaran status gizi sekarang dan kalau dilakukan secara periodik memberikan
gambaran yang baik tentang pertumbuhan.
c) Merupakan
ukuran antropomertri yang sudah dipakai secara umum dan luas di indonesia
d) Ketelitian
pengukuran tidak banyak di pengaruhi oleh keterampilan pengukur
Penentuan
berat badan dilakukan dangan cara menimbang. Alat yang digunakan dilapangan
sebaiknya memenuhi beberapa persyaratan:
a) Mudah
digunakan dan dibawa daari satu tempat ke tempat yang lain
b) Mudah
diperoleh dan relatif murah harganya
c) Ketelitian
timbangan sebaiknya maksimum 0,1 kg
d) Skalanya
mudah dibaca
e) Cukup
aman untuk menimbang anak balita
Alat yang dapat memenuhi persyaratan dan
kemudian dipilih dan dianjurkan untuk digunakan dalam penimbangan anak balita
adalah dacing.
Dacin yang digunakan sebaiknya minimum
20 kg dan maksimum 25 kg. bila digunakan dacin berkapasitas 50 kg dapat juga,
tetapi hasilnya agak kasar karena angka ketelitiannya 0,25 kg.
Berat badan menurut
umur (BB/U)
Dalam keadaan normal, dimana keadaan
kesehatan baik dan keseimbangan antara konsumsi dan kebutuhan zat gizi
terjamin, maka berat badan berkembang mengikuti pertambahan umur. Sebaliknya
dalam keadaan abnormal, terdapat 2 kemungkinan perkembangan berat badan, yaitu
dapat berkembangan cepat atau lebih lambat dari keadaan normal.
Berat Badan Menurut
Tinggi Badan (BB/TB)
Berat badan ini memiliki hubungan yang
linear dengan tinggi badan. Dalam keadaan normal perkembangan berat badan akan
searah dengan pertumbuhan tinggi badan dengan dengan kecepatan tertentu.
Di Indonesia khususnya, cara pemantauan
dan batasan berat badan normal orang dewasa belum jelas mengacu pada patokan
tertentu. Sejak tahun 1958 digunakan cara penghitungan berat badan normal
berdasarkan rumus:
Berat badan normal = (tinggi badan-100)
– 10% (tinggi badan-100) atau 0,9 x (tinggi badan – 100)
STATUS GIZI
|
Anbang Batas Baku untuk Keadaan Gizi
berdasarkan Indeks
|
||||
BB/U
|
TB/U
|
BB/TB
|
LLA/U
|
LLA/TB
|
|
Gizi baik
|
80 %
|
85 %
|
90%
|
85%
|
85%
|
Gizi kurang
|
61-80%
|
71-85%
|
81-90%
|
71-85%
|
76-85%
|
Gizi Buruk
|
< 60 %
|
< 70 %
|
< 80%
|
< 70 %
|
<75%
|
Berat Badan
Ideal
Berat badan untuk tinggi badan tertentu yang secara
statistic yang dianggap paling tepat untuk menjamin kesehatan umur panjang.Cara
menentukan berat badan ideal adalah:
1. > 110% dari berat badan standar : gemuk
2. 90 – 110%
dari berat badan standar : ideal/ normal
3. 70 - 90%
dari berat badan stndar ;sedang
4. < 70% :
sangat kurus.
Tinggi Badan
Tinggi badan merupakan parometer yang penting bagi keadaan yang telah lalu
dan keadaan sekarang, jika umur tidak dapat diketahui dengan tepat.
Tinggi Badan
Menurut Umur (TB/U)
Pada keadaan normal, tinggi badan tumbuh seiring dengan pertambahan umur.
Lingkaran
Tubuh
1) Lingkar
Lengan Atas
Lingkar
lengan atas (LLA) dewasa ini memeng merupakan salah satu pilihan untuk
penentuan status gizi, karena mudah dilakukan dan tidak alat-alat yang sulit di
peroleh dengan harga yang murah. Pengukuran LLA adalah suatu cara untuk
mengetahui resiko kekurangan energi protein (KEP) wanita usia subur. Pengukuran
LLA tidak dapat digunakan untuk memantau perubahan status gizi dalam jangka
pendek. Ambang batas LLA wanita usia muda dengan resiko kekurangan energy
kronis di Indonesia adalah 23,5 cm. apabila kurang dari angka tersebut maka
wanita tersebut mempunyai resiko kekurangan energi kronis.
2) Lingkar
Kepala
Lingkar
kepala adalah standar prosedur dalam ilmu kedokteran anak secara praktis, yang
biasanya untuk memeriksa keadaan pathologi dari besarnya kepala atau
peningkatan ukuran kepala contoh yang sering diginakan adalah kepala besar
(hidrosepalus) dan kepala kecil (mikrosepalus). Lingkar kepala terutama dihubungkan
dengan ukuran otak dan tulang tengkorak. Ukuran otak meningkat secara cepat
selama tahun pertama, akan tetapi besar lingkaran kepala tidak menggambarkan
keadaan kesehatan dan gizi. Bagaimana pun juga ukuran otak dan lapisan tulang
kepala dan tengkorak dapat berfariasi sesuai dengan keadaan gizi. dalam
antropometri gizi, rasio lingkar kepala dan lingkar dada cukup berarti dalam
keperawatan pada anak. Lingkar kepala dapat juga di gunakan sebagai informasi
tambahan dalam pengukur umur.
3) Lingkar Dada
Biasanya di
lakukan pada anak yang berumur 2-3 tahun, karena rasio lingkar kepala dan
lingkar dada sama pada umur 6 bulan. Setelah umur ini tulang tengkorak tumbuh
secara lambat dan pertumbuhan dada lebih cepat. Umur antara 6 bulan dan 5
tahun, rasio lingkar kepala dan dada adalah kurang dari 1, hal ini di karenakan
akibat kegagalan perkembangan dan pertumbuhan, atau kelemahan otot dan lemak
pada dinding dada. Ini dapat di gunakan pada dinding indicator dalam menentukan
kekurangan energi protein pada anak balita.
4) Jaringan
Lunak
Otak, hati,
jantung dan organ lainnya merupakan bagian yang cukup besar dari berat badan,
tetapi relative tidak berubah beratnya pada anak malnutrisi. Otot dan lemak
merupakan jaringan lunak yang sangat berfariasi pada penderita kekurangan
energi protein. Antropometri jaringan dapat di lakukan pada kedua jaringan
tersebut dalam pengukuran status gizi di masyarakat
2. BIOKIMIA
Penilaian status gizi dengan biokimia adalah
pemeriksaan spesimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai
macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan antara lain: darah, urine,
tinja dan juga beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot.
Penggunaan
Metode ini digunakan untuk suatu peringatan bahwa
kemungkinan akan terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi. Banyak
gejala klinis yang kurang spesifik, maka penentuan kimia faali dapat lebih
banyak menolong untuk menentukan kekurangan gizi yang spesifik.
Pemeriksaan biokimia zat gizi
Ada beberapa
indikator laboratorium untuk menentukan status besi yaitu:
-
Hemoglobin (hb) dan Hematokrit
-
Total limfosit
-
Serum albumin
-
Transferin
-
Keseimbangan Nitrogen
-
Lipit serum
-
Glukosa serum
-
Hemoglobin (Hb) dan Hemaktroit(HCT)
a) Hemaglobin
Hemoglobin
adalah parameter yang digunakan secara luas untuk menetapkan prevalensi
anemia.Garby et al.menyatakan bahwa penentuan status anemia yanghanya
menggunakan kadar Hb ternyata kurang lengkap,sehingga perlu ditambah dengan
pemeriksaan yang lain.
Hb merupakan
senyawa pembawa oksigen pada sel darah.hemoglobin dapat di ukur secara kimia
dan jumlah Hb/100 ml darah dapat digunakan sebagai indeks kapasitas pembawa
oksigen pada darar.kandungan hemoglobin yang rendah dengan demikian
mengindikasikan anemia.
b) Hemaktokrit
(HCT)
Hemaktorit
adalah volume eritrosit yang di pisahkan dari plasma dengan cara memutarnya di
dalam tabung khusus yang nilainya di nyatakan dalam persen (%).
Setelah
sentrifugasi, tinggi kolom sel merah diukur dan di bandingkan dengan tinggi
darah penuh yang asli. Presentase massa sel merah pada volume darah yang asli
merupakan hematokrit. Darah penuh antikogualan disentrufugasi dalam tabung
khusus. Karna darah penuh di bentuk pada intinya sel darah merah (SDM) dan
plasma, setelah sentrifugasi presentase sel-sel merah memderikan etimasi tidak
langsung jumlah SDM/100 ml dari darah penuh (dan dengan demikian pada
gilirannya merupakan estimasi tidak langsung jumlah hemoglobin). Hemaktokrit
efek(dalam hal jauh lebih sedikit ) dari ukuran rata_rata SDM. Nilia normal
adalah 40%-54% untuk pria dan 37%-47% untuk wanita. HCT biasanya hamper 3 kali
nilai hemoglobin (dengan menganggap tidak terdapat tanda hipokormia). Ke
salahan rata-rata pada prosedur HTC yaitu kira-kira 1%-2%.
3. CLINIS /
klinical sign
Pemeriksaan
clinis adalah metode yang sangat penting untuk menilai status gizi masyarakat.
Metode ini didasarkan atas perubahan-perubahan yang terjadi yang dihubungkan
dengan ketidakcukupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel
(supervicial epithelial tissue) seperti kulit, mata, rambut dan mukosa oral
atau pada organ-organ yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar
tiroid.
Penggunaan
Penggunaan
metode ini umumnya untuk surfei klinis secara cepat (rapid clinical surfeys).
Surfei ini dirancang untuk mendeteksi secara cepat tanda-tanda klinis umum dari
kekurangan salah satu atau lebih zat gizi. Disamping itu digunakan untuk
mengetahui tingkat status gizi seseorang dengan melakukan pemeriksaan fisik
yaitu tanda (sign) dan gejala (symptom) atau riwayat penyakit.
Tanda – tanda dan Gejala klinis defisiensi nitrisi
No
|
Bagian Tubuh
|
Tanda klinik
|
Kemungkinan kekurangan
|
1
|
Tanda umum
|
Penurunan berat badan dehidrasi, haus pertumbuhan
terhambat
|
Kalori,Air, dan vitamin A
|
2
|
Rambut
|
Kekuningan
kekurangan pigmen,kusut
|
Protein
|
3
|
Kulit
|
Deatitis
Dermatosis pada bayi
Petechial hemorrhages
Eksema
|
Niasin, riboflavin, biotin
Lemak
Asam askorbat
|
4
|
Mata
|
Photopobia
Rabun senja
|
Riboflavin
Vitamin A
|
5
|
Mulut
|
Stomatitis
Glositis
|
Riboflavin
Niasin, asam folik, vitamin B12, zat besi
|
6
|
Gigi
|
Karies
|
Flour
|
7
|
Neuromoskuler
|
Kejang otot
Lemah otot
|
Vitamin D
|
8
|
Tulang
|
Riketsia
|
Vitamin D
|
9
|
Gastrointestinal
|
Anoreksia Mual dan muntah
|
Thiamin, garam dapur, NaCl
|
10
|
Endokrin
|
Gondok
|
Iodium
|
11
|
Kardipovaskuler
|
Pendarahan peny, Jantung, anemia
|
Vitamin K, thiamin, pyridoxine, zat besi
|
12
|
Sistem saraf
|
Kelainan mental dan saraf
|
Vitamin B12
|
4.
DIET
Diet adalah
pilihan makanan yang lazim dimakan seseorang atau suatu populasi penduduk.
Sedangkan diet seimbang adalah diet yang memberikan semua nutrien dalam jumlah
yang memadai, tidak terlalu banyak dan juga tidak terlalu sedikit
F.
Masalah-masalah
gizi pada Anak
1.
Kurang energi protein (KEP)
Peran
protein bagi si kecil -yang sedang dalam masa pertumbuhan- amat penting. Jika
asupan protein mereka dibawah angka kecukupan gizinya, maka balita beresiko
mengalami kondisi Kurang Energi Protein (KEP). Para ahli mengelompokan KEP
kedalam tiga tipe utama yaitu:
a. Marasmus
Si kecil
yang mengalami Marasmus biasanya memiliki berat badan sangat rendah, ukuran
kepala tidak sebanding dengan ukuran tubuh, mudah terkena infeksi penyakit,
rambut tipis dan mudah rontok, kulit kering dan berlipat, tingkat kesadaran
menurun, dan sering diare. Masalah gizi ini sering terjadi pada anak usia satu
tahun yang tidak mendapatkan cukup Air Susu Ibu (ASI).
b. Kwashiorkor
Kondisi ini
banyak ditemukan pada anak usia 1-3 tahun yang kurang mendapatkan asupan
protein. Menurut situs Wikipedia, si kecil yang mengalami Kwashiorkor sering
kali mengalami pembengkakan pada di seluruh tubuh hingga tampak gemuk terutama
pada bagian punggung kaki, bila bagian punggung kakinya ditekan akan
meninggalkan bekas seperti lubang, otot mengecil, serta munculnya ruam yang
berwarna merah muda pada kulit kemudian berubah menjadi coklat kehitaman dan
mengelupas.
c. Kwasiorkor
Marasmus
Kondisi ini
sering dikenal dengan istilah busung lapar dan timbul jika makanan sehari-hari
tidak mengandung cukup energi dan protein.
2.
Kurang asupan zat besi (Fe)
Kekurangan
zat besi pada anak balita dapat menyebabkan berbagai ganguan kesehatan yang
salah satunya adalah anemia. Si kecil yang mengidap anemia memiliki kadar
hemoglobin darah dibawah angka normal yang berakibat pada rendahnya suplai
oksigen ke organ-organ tubuh. Gejala anemia yang sering nampak adalah lemas,
pucat, dan mudah lelah.
Beberapa
penelitian menunjukan bahwa defisiensi atau kekurangan zat besi dapat
berhubungan dengan rendahnya kemampuan memusatkan perhatian dan mengingat pada
anak. Memberikan berbagai jenis makanan yang mengandung zat besi tinggi seperti
sayuran terutama yang berdaun hijau gelap, kacang-kacangan, dan daging, dapat
memenuhi kebutuhan zat besi si kecil.
3.
Kurang asupan vitamin A
Kurang asupan
vitamin A dapat berdampak pada terganggunya perkembangan organ penglihatan si
kecil. Penyakit mata yang sering muncul akibat kurang vitamin jenis ini disebut
dengan Xeroptalmia. Menurut situs Wikipedia, penyakit ini merupakan menyebab
kebutaan paling sering terjadi pada anak usia 2-3 tahun. Pastikan ayah bunda
memberikan berbagai jenis makanan yang kaya dengan kandungan vitamin A seperti
wortel, bayam, keju, alpukat,telur, dan mangga.
4.
Kurang asupan zat Iodium
Kurang
mendapatkan masukan zat iodium dapat berakibat pada pembengkakan kelenjar
gondok, gangguan perkembangan fisik, dan fungsi mental. Zat iodium banyak
terdapat pada udang atau lobster, stroberi, kentang, dan keju ceddar.
5. Obesitas.
Jika keempat
gangguan gizi sebelumnya disebabkan oleh defisiensi atau kekurangan nutrisi
tertentu, obesitas atau berat badan berlebih dapat terjadi ketika si kecil
mendapatkan asupan kalori melebihi batas kebutuhan disertai dengan kurangnya
aktifitas gerak. Anak yang mengalami obesitas dapat juga mengalami gangguan
pernafasan dan komplikasi ortopedik (tulang).
Pengaturan pola makan termasuk
memastikan kecukupan nutrisi yang berimbang adalah upaya yang direkomendasikan
para ahli guna menghindari resiko obesitas pada anak balita. Selain itu,
membiasakan si kecil aktif secara fisik memalui beragam aktivitas olah raga
atau bermain juga dapat menurunkan resiko kondisi ini.
Cara mengatasi
Lakukan
secara terus menerus evaluasi status gizi anak dengan menimbang berat badan dan
mengukur tinggi anak serta membandingkan dengan diagram dari WHO bila anak
berada dalam status gizi kurang/ lebih, segera konsultasikan dengan petugas
kesehatan.
1.
Perbanyak pengetahuan tentang gizi bagi orang tua.
2.
Beri anak pendidikan gizi, biasakan informasi tentang
makanan sehat dan bergizi pada anak.
3.
Berikan anak menu gizi seimbang
4.
Hindari makanan cepat saji.
5. Latihan anak selalu mengkonsumsi sayur dan buah.
Hindari jajanan yang banyak mengandung gula, karena akan membuat anak merasa
kenyang sebelum makan
Cara mengatasi resiko Obesitas
1. Pilihlah makanan yang sehat untuk anak anda seperti
susu rendsah lemak, junkfood dan makanan manis
2. Memberikan sarapan sebelum ke sekolah, dengan cara ini
orang tua dapat mengontrol asupan untuk anak
3. Ganti cara mengolah masakan dari awal cara biasanya
digoreng menjadi direbus dan kukus
4. Arahkan anak untuk makan dimeja makan bukan di depan
layar TV/komputer
5. Tetapkan aturan waktu dalm bermain game, menonton
vidio atau penggunaan komputer. Karena terlalu lama mereka asik melakukan hal
tersebut membuat mereka malas bergerak.
6. Ajaklah anak melakukan kegiatan aktivitas olahraga
yang sesuai untuk anak.
DAFTAR PUSTAKA
Aziz
Alimul Hidayat & Musrifatul Uliyah . 2002. Buku Saku Praktikum Kebutuhan
Dasar
Manusia. Jakarta: EGC.
Hartono,
Andry. 2004. Terapi Gizi dan Diet Rumah Sakit. Jakarta: EGC.
Rinata. 2014. Penelitian Teknik Menyusui. Diakses pada 13 Maret 2018 melalui https://media.neliti.com/media/publications/169879-ID-teknik-menyusui-posisi-perlekatan-dan-ke.pdf
Rinata. 2014. Penelitian Teknik Menyusui. Diakses pada 13 Maret 2018 melalui https://media.neliti.com/media/publications/169879-ID-teknik-menyusui-posisi-perlekatan-dan-ke.pdf
Vanny.2014.
kebutuhan Nutriai pada betbaga umur.
Diakses pada 13 Maret 2018.melalui: http://makalahlistavanny.blogspot.co.id/2014/10/kebutuhan-nutrisi-pada-berbagai-tahapan.html
Hendri Haryadi.2011.
Kebutuhan Gizi pada Anak. . Diakses pada 13 Maret 2018.melalui: http://handri-haryadi.blogspot.co.id/2011/12/v-behaviorurldefaultvmlo.html
Cahyaningsih. 2014. Gizi pada Anak. Diakses pada 13 Maret 2018. Melalui http://cahyaningsih985.blogspot.co.id/2014/10/makalah-gizi-pada-anak.html